BERITANU.NET, JAKARTA- Lebih dari seribu orang muda dari berbagai macam latar belakang dari seluruh Indonesia yang berkumpul di Gedung Balai Kartini, Jakarta Selatan (Sabtu, 25/11/2023) menggelar Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia.
Konferensi yang menjadi ruang bagi generasi muda dalam mengonsolidasikan kekuatan dan bersama-sama menghadapi krisis lingkungan dan demokrasi yang sedang mendera bangsa ini merupakan lanjutan dari Konsolidasi Orang Muda Pulihkan Indonesia yang diselenggarakan pada 28-29 Oktober di Caringin, Bogor. Di kegiatan konsolidasi tersebut Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia. Pada konferensi ini, butir-butir kesepakatan yang tertuang dalam Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia dibacakan dengan harapan akan menjadi pegangan orang muda dalam mengawal perjalanan demokrasi dan kebijakan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
Salah satu segmen yang diundang di konfrensi ini adalah segmen dai muda dari Komunitas Pendakwah untuk Keadilan Ekologis (KOPENGIS), di antaranya adalah Ustadz Achmad Syarif (21tahun).
“Kegiatannya bagus, saya bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini karena menjadi kewajiban manusia untuk menjaga lingkungan hidup. Allah SWT sendiri yang memerintahkan kepada umat manusia sebagai khalifah di bumi ini untuk merawat dan menjaga lingkungan hayati, tempat kita beribadah, supaya tetap lestari. Sebab bagaimanapun lingkungan merupakan bagian terpenting untuk menjalankan ibadah secara maksimal. Oleh karenanya, Allah secara tegas melarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi,” ujar Ustadz Achmad Syarif dalam rilisnya yang dikirim ke Beritanu.net.
Lebih lanjut, Ustadz Achmad Syarif menyampaikan firman Allah SWT di dalam surah Al-A’raf ayat 56:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
“Bencana alam adalah bencana yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT yang sudah menjadi ketentuan Nya, tapi bencana ekologis bencana yang disebabkan oleh tangan tangan manusia yang abai akan lingkungan.
Saya sangat mengapresiasi dengan kehadirannya pak Anis yang mewakili capres lainnya pak Prabowo dan Ganjar; dan semoga lima poin yang tertuang di dalam Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia dapat menjadi dasar pemerintah dalam memulihkan dan melestarikan lingkungan hidup di Indonesia,” pungkas Ustadz Achmad Syarif.
Adapun lima poin yang tertuang di Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia sebagai berikut:
1. Kami anak muda Indonesia, bersepakat membangun kekuatan kolektif mempertahankan tanah air Indonesia, dan ikut memastikan tumbuhnya demokrasi, serta bertumbuhnya keadilan dalam demokrasi.
2. Kami akan memastikan negara menyediakan pendidikan yang berkualitas, bebas pembiayaan, mengakomodir pengetahuan lokal, perlindungan sekolah alternatif, serta meningkatkan kesejahteraan pengajar.
3. Kami akan selalu meningkatkan penyelenggara negara untuk melindungi segenap tumpah darah dan seluruh bangsa Indonesia dari ancaman resiko bencana ekologis, dan krisis iklim sesuai UUD 1945.
4. Kami akan memastikan negara harus segera meninggalkan sistem ekonomi politik pro kapitalisme, dan beralih kepada ekonomi Nusantara yang berorientasi kepada konsep ekonomi kerakyatan yang berakar pada kemandirian dan kearifan lokal, perlindungan lingkungan dan sosial sebagai jalan menjawab kemiskinan dan ketergantungan pada utang luar negeri.
5. Kami berkomitmen mengawal dan memastikan pemerintahan yang terpilih pada Pemilu 2024, akan menjadikan piagam ini sebagai dasar utama dalam pembentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam, dan penyusunan rancangan pembangunan jangka panjang, untuk mencapai visi Indonesia pulih 2045.