Jakarta Timur, BeritaNU.NET | Pembinaan bagi para da’i dan da’iyah ditubuh organisasi Nahdlatul Ulama terus ditingkatkan, dalam momentum acara Muzakarah Wasathiyah Se-DKI Jakarta Angkatan 1 yang dimotori langsung oleh Lembaga Dakwah (LD) PWNU DKI Jakarta diharapkan menjadi pembinaan dan pembelajaran ilmiah da’i dan da’iyah NU se-DKI Jakarta.
Acara yang dilangsungkan di aula lt.2 PWNU DKI Jakarta – Jl. Utan Kayu Raya No.112, Matraman, Jakarta. Berjalan sangat hikmat dengan menyajikan materi yang sangat berkelas dengan mengundang narasumber yang berkopeten antara lain Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA, Dr. KH. Endin AJ Soefihara, M.Ma, Dr. KH. Mulawarman Hannase, MA, M.Hum dan KH. Masrukhin Abdul Majid M.Pd. Selasa, (19/7/22).
Disampaikan langsung oleh ketua panitia H. Hamdan Maulana SE bahwa setiap acara LD PWNU Jakarta diniatkan agar dapat meningkatkan ajaran islam yang Rahmatan lil alamin yaitu ajaran agama yang penuh dengan kasih sayang untuk seluruh alam dan khususnya untuk semua masyarakat yang ada di Jakarta.
“Terima kasih atas kehadiran para hadirin yang sudah menyempatkan waktu, semoga menjadi amal sholeh untuk kita semua,” katanya dalam sambutan.
“Mari kita tingkatkan kembali mutu LD PWNU Jakarta karna sekarang LD PWNU Jakarta menjadi lembaga dakwah teraktif senasional,” tuturnya kembali,
Tidak ketinggalan, KH. Mulawarman Hannase juga mengafirmasi pernyataan LD PWNU Jakarta menjadi lembaga dakwah milik nahdlatul ulama yang aktif di tingkat nasional.
KH. Mulawarman memberikan pesan agar kita terus mendorong hadirin untuk berdakwah berpegang pada kemoderatan dengan mengangkat tema “Wasathiyyah Islam”.
“Sebagaimana di Mesir tempat saya belajar dulu, Ideologi faham islam formalistik harus sama-sama kita lawan karna hal tersebut dapat merusak kesatuan dan persatuan di Indonesia,” Tegasnya.
Lanjutnya KH. Mulawarman menjelaskan, sebagaimana dijelaskan oleh Wakil Presiden Indonesia KH. Ma’ruf Amin bahwa seruan laa liberaliyan wa laa radikaliyan wa laa tekstualiyan bisa menjadi seruan kita untuk menegakan islam wasathinyyah di Indonesia.
Ditambahkan oleh Ketua LD PWNU Jakarta KH. Masrukhin Abdul Majid M.Pd bahwa narasi wasathiyyah harus terus disyiarkan dan janganlah kita kalah dengan pendakwah yang lebih suka berkata kasar dan menyudutkan pemerintahan.
“Sementara masyarakat kita memang lebih suka pendakwah yang arogan dan menyudutkan pemerintah karena pemerintah dianggap mereka itu thogut,” ujarnya.
“Dari sini kita tau bahwa mereka kurang memahami agama karena selain Allah SWT dan Rasulnya, kita juga diingatkan untuk pemimpin yang memberi amanah oleh rakyat,” tegasnya.
”Kita ini orang NU yang memahami agama lebih baik karena bukan saja menggunaka Al-Quran dan Hadist dalam memahami agama, tetapi kita akan menggunakan qiyas dan ijma para ulama dalam memahami agama secara utuh”, Tutupnya.
Editor: Haekal Attar