BeritaNU.net- Pesantren RMI-NU DKI Jakarta memperlihatkan komitmen kuat dalam menjaga lingkungan dan menghadapi ancaman serius bencana ekologis dengan menyelenggarakan Seminar dan Diklat Pesantren “Ecopreneur”.
Kegiatan ini merupakan respons atas usulan yang diterima pada Sidang Pleno Halaqoh Ulama Nasional RMI PBNU, yang mendorong pesantren untuk mengkaji kitab kuning dan karya ulama terdahulu terkait persoalan lingkungan hidup (hifdz al-bi’ah). Dalam upaya menjaga alam, pesantren berfokus pada solusi nyata yang bernilai ekonomis. Seminar dan diklat akan diadakan di Ma’had Aly Zawiyah Jakarta selama dua hari, pada tanggal 27 hingga 28 Juli 2023.
Pesantren RMI-NU DKI Jakarta menyadari bahwa tantangan lingkungan yang mendesak mewajibkan tindakan konkret untuk melindungi alam. Ancaman serius seperti kerusakan lingkungan di berbagai penjuru dunia, termasuk kota Jakarta yang terancam tenggelam pada tahun 2030 akibat kenaikan permukaan air laut, harus ditangani secara serius dan terpadu.
Dengan berbekal usulan dari PW RMI-NU DKI Jakarta yang diterima oleh Sidang Pleno Halaqoh Ulama Nasional RMI PBNU, pesantren menjalankan inisiatif untuk mengatasi masalah lingkungan dan meningkatkan kesadaran pesantrenis tentang pentingnya menjaga alam. Seminar dan Diklat Pesantren “Ecopreneur” terpilih sebagai salah satu program yang akan dijalankan.
Pesantren Ecopreneur dipilih sebagai tema utama kegiatan karena pesantren memiliki potensi luar biasa untuk berperan dalam pelestarian lingkungan. Dengan kekayaan khazanah pengetahuan Islam, sumber daya manusia yang berdedikasi, dan luasnya lahan yang dimiliki pesantren, mereka berada dalam posisi strategis untuk menjalankan aksi nyata yang berdampak ekonomis guna menyelamatkan lingkungan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan berbagai narasumber yang ahli di bidang lingkungan, ekonomi, dan kelestarian alam. Dalam rangkaian materi, pesantrenis akan terlibat dalam kajian kitab kuning dan karya ulama terdahulu yang menggarisbawahi tanggung jawab menjaga lingkungan menurut perspektif Islam. Mereka juga akan mendapatkan informasi mendalam tentang permasalahan lingkungan global dan lokal, serta diperkenalkan pada konsep ecopreneurship yang berfokus pada solusi lingkungan dengan dampak sosial positif.
Pesantrenis akan diajak untuk mempelajari berbagai studi kasus tentang keberhasilan usaha ecopreneur di Indonesia, serta mengikuti sesi workshop untuk mengembangkan ide-ide usaha berbasis lingkungan yang inovatif dan berkelanjutan.
Dengan menyelenggarakan Seminar dan Diklat Pesantren “Ecopreneur”, PW RMI-NU DKI Jakarta berharap dapat menginspirasi para pesantrenis untuk berperan aktif dalam pelestarian alam dan menjadi agen perubahan dalam menghadapi masalah lingkungan yang serius. Keberhasilan program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta memperkuat kolaborasi antara pesantren dengan berbagai pihak terkait untuk mencapai keberlanjutan ekologis.
Narasumber yang dihadirkan untuk memperkuat keberlangsungan kegiatan ini antara lain Dr. KH Samsul Ma’arif, M.A. yang akan memberikan sambutan pembuka acara, KH Ustadz Yusuf Mansur yang akan menyampaikan materi tentang kesadaran pesantren dalam isu-isu lingkungan hidup, serta KH Abdul Mu’in yang akan berbicara mengenai membangun bisnis pesantren berbasis pelestarian dan penyelamatan lingkungan hidup. Eknas WALHI juga akan hadir dan memaparkan potret lingkungan hidup saat ini dan upaya pelestariannya. Selain itu, KH Rakhmad Zailani Kiki akan memaparkan roadmap Pesantren Ecopreneur PW RMI-NU DKI Jakarta, sementara Mountrash akan menghadirkan materi mengenai giat Pesantren Ecopreneur melalui bank sampah digital.
Author: Wiwit Musaadah
Editor: Abdurrahman Mubarok