BeritaNU.net- Dalam berita yang menyedihkan ini, dunia pesantren merasa kehilangan sosok kiai yang karismatik dan juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yaitu KH Abdullah Munif Marzuqi, yang telah meninggal dunia. Kabar ini juga menambah duka bagi ulama di Indonesia, karena KH Abdullah Munif Marzuqi dikenal sebagai seorang yang sangat berkompeten dalam bidang kitab kuning.
Informasi tentang meninggalnya beliau diambil dari laman resmi Ponpes Langitan, dimana Majelis Masyayikh Ponpes Langitan mengumumkan bahwa kiai tersebut telah berpulang ke rahmatullah pada Kamis (20/7/23) sekitar pukul 15.55 WIB di Rumah Sakit Holistic Purwakarta, Jawa Barat.
Berdasarkan database Madrasah Al-Falahiyah, KH Abdullah Munif Marzuqi lahir pada 23 Januari 1954, sehingga dapat dihitung bahwa beliau wafat pada usia 69 tahun. Sejak wafatnya KH Abdullah Faqih pada tahun 2012, Kiai Abdullah Munif Marzuqi telah menjadi pengasuh Ponpes Langitan selama 11 tahun.
Kabar tentang wafatnya Kiai Abdullah Munif juga telah dikonfirmasi oleh keluarga dekatnya, seperti istrinya Ning Indah Ashilah Makiyah, yang mengumumkan berita duka melalui status WhatsApp dengan kata-kata “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, sampun kapundut abah kawulo, KH Abdullah Munif Marzuqi” yang berarti “Kami innalillahi wa inna ilaihi raji’un, telah meninggal dunia suami saya, KH Abdullah Munif Marzuqi”. Selain itu, juga dikonfirmasi oleh khodim sopir Kiai Munif, Muhaimin, yang juga menyampaikan kabar tersebut melalui platform yang sama dengan kata-kata “Abah kapundut jam 15.55 persis, Abah…” yang berarti “Abah meninggal pada pukul 15.55 tepat, Abah…”.
Berita duka ini juga telah dikonfirmasi oleh akun Instagram resmi PP. Langitan, @menaralangitan, yang mengungkapkan ungkapan belasungkawa dengan kalimat, “Keluarga besar Pondok Pesantren Langitan turut berduka cita atas wafatnya KH Abdullah Munif Marzuqi, Pengasuh Pondok Pesantren Langitan pada Kamis, 20 Juli 2023 M./02 Muharram 1445 H. Semoga segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah Swt, dan wafat dalam keadaan husnu al-khatimah. Amiin.”
Semoga Allah Swt mengampuni, merahmati, memberikan kebaikan, dan mengampuni beliau.
Author: Wiwit Musaadah
(Credit gambar: inews Jatim)