Jakarta, 27 Juli 2023 – Haji Abdul Mu’in, Pengurus PWNU DKI Jakarta, mengemukakan peran penting pesantren dalam membangun bisnis berbasis pelestarian dan penyelamatan lingkungan. Dalam acara “Seminar Diklat Pesantren Ekopreneur”, Haji Abdul Mu’in menyoroti perlunya penguatan kelembagaan pesantren dan peningkatan kapasitas agar mampu menyuarakan isu lingkungan secara kaffah (komprehensif). Acara yang diinisiasi oleh RMI PWNU DKI Jakarta ini diselenggarakan di Ma’had Aly Zawiyah.
Dalam penjelasannya, Abdul Mu’in menekankan adanya Perpres (Peraturan Presiden) terkait pembiayaan atau dana abadi pesantren yang menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut. Ia mendorong masing-masing daerah untuk berlomba dalam menyusun Peraturan Daerah (Perda) terkait dengan pesantren, agar pemerintah daerah dan DPRD dapat berperan aktif dalam memajukan pesantren secara berkelanjutan.
Selain itu, Abdul Mu’in juga menyoroti pentingnya undang-undang pesantren yang harus lebih diperkuat. Ia berpendapat bahwa setiap pesantren harus memiliki terobosan dan keunikan dalam mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tradisi dan ajaran NU. Dalam hal ini, penekanan pada kurikulum yang kaffah menjadi kunci untuk mencetak generasi muda yang berwawasan luas dan berkualitas.
Dalam upaya memperkuat pesantren, Haji Abdul Mu’in menekankan peran RMI DKI Jakarta untuk menginventarisir semua pesantren yang ada. Dengan cara ini, RMI dapat memastikan bahwa pesantren di seluruh wilayah Indonesia mematuhi paham dan ajaran yang sesuai dengan NU. Selain itu, RRI juga berperan dalam mencatat dan mengamati metode kurikulum yang digunakan oleh pesantren, sehingga dapat menjaga konsistensi ajaran dan tradisi keilmuan NU.
Lebih lanjut, beliau mengingatkan pentingnya menjaga kaffah pesantren dengan mengikuti mazhab fiqih, akidah, dan tasawuf yang sesuai dengan paham NU. Ia menekankan bahwa pesantren bukan hanya tempat menghafal Quran semata, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan yang mampu membentuk akhlak mulia dan pemahaman agama yang benar.
Dalam upaya memperkuat tradisi dan ajaran NU, beliau juga mengajak untuk menjadikan majelis taklim sebagai kawasan pembelajaran. Melalui majelis taklim, pesantren dapat memberikan edukasi dan pemahaman tentang isu-isu lingkungan dan pentingnya pelestarian alam kepada masyarakat luas.
Kampanye “Pesantren Ekopreneur” diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mendorong pesantren menjadi pusat pembelajaran yang berbasis lingkungan dan pelestarian alam. Dengan menguatkan pesantren, Indonesia dapat mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Abdul Mu’in berharap, melalui kolaborasi dan komitmen semua pihak, Indonesia dapat menjadi contoh dalam membangun pesantren yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
Author: Wiwit Musaadah
Editor: Abdurrahman Mubarok