BERITANU.NET, JAKARTA-Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat melalui Komisi Ukhuwah baru saja menggelar Halaqah Bidang Ukhuwah.di The Acacia Hotel, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022) Melalui kegiatan tersebut, Komisi Ukhuwah sebagai leading sektor pemimpinnya serta payung hukum besar bagi seluruh ormas yang ada di Indonesia akan membranding Ukhuwah Indonesia menjadi go internasional.
Bukti dari Komisi Ukhuwah untuk menjadi go international juga ditunjukan lewat ketersediaan mereka dalam menampung semua ormas-ormas dan lembaga baik dari PBNU, Muhammadiyah, PERSIS dan lain sebagainya sebagai lembaga serta ormas yang memiliki izin dari pemerintah. Total lembaga dan ormas yang tertampung di dalam MUI sendiri berjumlah, hampir 60-an. Dan juga dikarenakan iklim ukhuwah Islamiyah yang bagus di Indonesia, penarapan ukhuwah pun tidak hanya ada satu melainkan ada 3, yaitu: ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah.
Maka dengan ini pun Indonesia akan menjadi role model untuk internasional, terutama di negara-negara yang mempunyai konflik horisontal yang terus berkepanjangan bahkan menjadi konflik peperangan dan sebagainya. Sementara di Indonesia hal-hal seperti itu tidak pernah ada, artinya Ukhuwah Islamiyah di Indonesia sendiri sudah terbangun. Sebagai parameter, kekuatan ormas di Indonesia sendiri menjadi salah satu kekuatan besar, dan dari situlah nantinya MUI melalui Komisi Ukhuwah akan mem-branding ukhuwah Indonesia untuk go public kepada dunia Internasional.
“Sebab konflik-konlik horisontal yang telah terjadi di Afghanistan, Yaman, Irak, Palestina serta Suriah tidak pernah ada di Indonesia. Afghanistan pun sudah berkali-kali berkunjung ke Indonesia terkait dengan penyelesain konflik di sana. Nah, di sinilah MUI akan mencoba membranding melewati ukhuwah Islamiyah untuk menjadi role model di seluruh dunia.” Ucap KH Muhammad Sirojudin.
Menjelang pemilu yang akan datang pada tahun 2024, Komisi Ukhuwah MUI Pusat pun juga terus berdiskusi agar iklim politik di Indonesia bisa lebih sejuk dan juga bisa mengayomi seluruh kepentingan ormas yang ada di Indonesia. Contoh nyata yang diberikan oleh mereka langsung, yaitu beberapa bulan yang lalu mereka melaunching buku yang bernama “Kode Etik Ukhuwah Islamiyah”.
“Buku ini adalah hasil dari pembahasan di Komisi Ukhuwah di mana ada penjelasan mengenai banyak ormas serta poin-poin bagus yang harapannya akan membuat iklim politik di Indonesia menjadi kondusif.” Ucap KH Muhammad Sirojudin.
Namun, harapan MUI tetap kembali kepada Internal nya sendiri, karena ternyata masih banyak ormas-ormas serta lembaga yang belum mendaftar kepada MUI. Di sinilah MUI akan mencoba merangkul sebagai pusat ormas serta lembaga yang akan memakan jalan yang cukup panjang. ***