BERITANU.NET, JAKARTA- Seruan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) kepada para pengelola masjid, musholla sampai lembaga pendidikan Islam serta perkumpulan jamaah yang pada tanggal 7 Desember nanti melakukan doa untuk kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan 6 laskar FPI di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, mendapat respon keras dari Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi`i Mukhlis yang akrab dipanggil Cak Rofi`i.
“Seruan MRS untuk doa kehancuran tidak beradab, melecehkan penegakan hukum. Karena proses hukum sedang berjalan, belum ada ketetapan hakim tentang siapa yang salah!” Kecam Cak Rofi`i.
Menurut Cak Rofi`i, peristiwa KM 50 ini tidak berdiri sendiri, ada penyebabnya. Seandainya MRS mentaati hukum, memenuhi panggilan kepolisian, malah menyiapkan laskar-laskar untuk melndungi dirinya, maka tidak akan terjadi peristiwa KM 50.
“Siapapun yang mendoakan jelek, mendoakan kehancuran bagi orang lain yang belum terbukti bersalah, maka doa yang jelek ini kembali kepadanya dirinya sendiri. Terbukti kini MRS dipenjara atas perbuatannya sendiri. Jadi, sekali lagi, janganlah, apalagi mengaku ulama, mendoakan yang jelek-jelek kepada orang lain yang justru dirinya yang terhinakan ” Ujar Cak Rofi`i.
Cak Rofi`i menyatakan bahwa, seperti diberitakan oleh berbagai media massa, sampai saat ini (5/12/2021) persidangan perkara dugaan pembunuhan di luar proses hukum (unlawful killing) terhadap enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) masih terus berjalan dan belum ada keputusan hakim ,
“Mari, kita sebagai sesama anak bangsa, kita Bangun ukhuwah Islamiyah , ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathoniyah!” Tutup Cak Rofi`i.