BERITANU.NET, JAKARTA- Tergelitik dengan isu negatip tentang PSN PIK2, sejumlah wartawan melakukan investigasi reporting, dengan mendatangi lokasi dan bertemu pihak terkait.
Gonjang ganjing tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada PIK2, menjadi isu liar di masyarakat. Banyak pihak ‘bermain’ dan menyinggung dengan berbagai kepentingan. Termasuk sarat dengan kepentingan Bisnis maupun politik dan sebagainya.
Terlebih setelah Said Didu menabuh genderang ‘perang’, dengan kebijakan yang telah diketahui Presiden Jokowi waktu itu. Sehingga makin menjadi sebagian masyarakat sekitar termakan oleh provokasinya.
Terlepas Said Didu memiliki tanah sekian hektar di lokasi tersebut, namun suara Said Didu mampu pada awalnya rakyat percaya.
Meski akhirnya masyarakat sekitar PIK sadar, dan tidak ingin terjebak provokasi lagi dari Said Didu dan rombongannya. Seperti baru beberapa hari ini, rakyat daerah Pakuhaji menolak Said Didu dan rombongan masuk ke wilayah Pakuhaji.
Bahan Gorengan
Akhirnya, berkat perantara Ketua Umum BKN (Barisan Ksatria Nusantara), Muhammad Rofi`i Mukhlis alias Cak Ofi, 10 media melakukan cek lapangan. Dan melihat lokasi yang disebut sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan PIK2.
Bentangan jalan mulus mulai terasa saat memasuki PIK1. Berbagai gedung perkantoran, perumahan dan deretan usaha / kuliner menjadi pemandangan khas tersendiri.
Agung Sedayu Group sebagai pihak pengembang, detail tersusun serius dalam membangun wilayah PIK.
Tak ayal bila Aguan selaku pemiliknya, menjadi ‘bahan gorengan’ sejumlah pihak melihat PIK dari sudut pandang berbeda.
Seperti mengibaratkan PIK sebagai negara dalam negara. Bangunan Mesjid ‘dimusnahkan’, mayoritas para penghuni di PIK adalah ‘mata sipit’, termasuk para pekerjanya.
Bahkan menjadi isu besarnya. Management PIK leluasa mengambil hak tanah warga, dan memberi ganti tidak sesuai NJOP. Begitu juga dengan lokasi PSN, dijadikan isu dan fitnah ‘luar biasa’.
Sementara di lokasi kawasan PIK2, sama dengan PIK1. Untuk menuju PIK2, banyak rambu jalan dan petunjuk. Antara PIK1 dan PIK2, dipisahkan oleh jembatan panjang sebagai pembatas lokasi PIK1 dan PIK2.
Di jembatan ini, banyak warga yang melancong ke PIK, melakukan foto selvie, dan juga membuat dokumentasi video. Apalagi di malam hari saat melintas jembatan ini, pemandangannya sungguh mengagumkan.
Saat berada di PIK2, barulah ciri khas suasana laut menjadi daya tarik tersendiri. Di lokasi ini, banyak terlihat kunjungan wisatawan. Baik dari dalam dan luar negeri.
Salah satunya pantai ALOHA. Terlihat wanita berjilbab dan bercadar hilir mudik menikmati pemandangan pantai. Deretan kuliner penuh disesaki pengunjung.
Konon menurut salah satu pegawai resto di ALOHA, hampir setiap hari lokasi ALOHA selalu ramai. Hanya membayar parkir kendaraan saja, siapapun pengunjung bebas menikmati lokasi yang ada di ALOHA.
Akhirnya pihak satpam PIK membula plang pintu, untuk masuk ke arah lokasi PSN. Hal ini dilakukan management PIK, agar wartawan bisa melihat kenyataan langsung tentang PSN, yang dihembuskan dengan citra negatip.
Jembatan Informasi
Melihat lokasi PSN tidak ada yang ‘istimewa’. Seperti dikatakan Toni dari management PIK, bahwa lokasi PSN belum dikerjakan sama sekali.
Namun di lokasi PSN ini nantinya, akan dibangun berbagai sarana. Baik lapangan golf, sirkuit mobil, maupun mesjid Agung terbesar dengan luas 4.5 hektar.
“Lokasi PSN saat ini terpencar-pencar. posisinya di ujung berdekatan dengan laut,” papar Toni sambil memperlihatkan map design untuk nantinya dikembangkan lokasi PSN.
Di lokasi PSN hanya terlihat gundukan tanaman sejenis enceng gondok. Dan berbagai tanaman liar. Sungguh tidak terawat.
Lokasi PSN berada dalam lingkup tanggungjawab departemen kehutanan. Sesuai rencana pihak PIK, akan melakukan perbaikan dan menguatkan fungsi mangrove menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Demi tujuan tersebut, lokasi PSN milik departemen kehutanan seluas 1754 hektar, akan menjadi 500 hektar lebih. Dan diperuntukkan untuk kepentingan
Ditegaskan Cak Ofi selaku ketua umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), banyak yang salah mengartikan PSN dan PIK. Padahal sangat berbeda sama sekali.
“Banyak yang keliru melihat persoalan PSN. Saking tidak tahu dan tidak memiliki data, menjadi sok tau berbicara dan menyebar fitnah,” geram Cak Ofi.
Karena itu, Cak Ofi terus mengadvokasi soal PSN PIK2 di channel youtube MAIN MATA CAK OFI. Agar sarana chanel edukasi ini, menjadi ‘jembatan’ informasi pihak PIK dan masyarakat.