Pengantar oleh:
Rakhmad Zailani Kiki
Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL)
Buku syair religius Betawi karya Charil Gibran Ramadhan (CGR), sastrawan Betawi, ini menjadi karya yang sangat berharga bagi umat Islam dan bangsa Indonesia Indonesia, khususnya bagi masyarakat Betawi.
Dikarenakan selain mengandung banyak nasehat, juga menambah kembali jumlah syi`ir karya ulama yang sekarang sudah langka ditulis dan juga sudah jarang dibacakan dengan bersenandung oleh sebagian alim ulama, ustadz, ustadzah dan umat Islam seperti zaman dulu di mesigit (masjid) sebagai tarhim menjelang iqamah shalat atau untuk mengisi acara pengajian, di madrasah, halaqah atau majelis taklim.
Di dalam buku Mesigit ini, baik implisit maupun eksplisit, juga berisi pesan pelestarian lingkungan hidup yang sekarang sedang jadi masalah di Jakarta, di Betawi, dari polusi udara, krisis air bersih, dll. Syi’ir yang pedih!
Dulu, kepopuleran syi`ir ulama ini juga hampir setingkat dengan pembacaan Barzanji, Ad-Diba’i, atau kitab Maulud Nabi Muhammad SAW karya Habib Ustman bin Yahya, sang Mufti Betawi. Tidak berlebihan jika saya menobatkan CGR sebagai ahli syi`ir muta-akhir pewaris ulama syi`ir dari Betawi!
Pembelian buku Mesigit ke: 0895-3553-85291